Geofisika merupakan bidang ilmu yang mempunyai pangkal keilmuan geologi serta fisika. Maksudnya geofisika merupakan ilmu yang menekuni serta membongkar permasalahan yang berkaitan dengan Bumi memakai prinsip- prinsip dalam fisika( Santoso, D., 2002). Pada praktiknya ilmu geofisika menekuni teori- teori dari prinsip fisika kemudian menerapkannya buat mempelajari serta menekuni isi Bumi memakai perlengkapan canggih serta data- data ataupun pengamatan di permukaan Bumi.
Geofisika: Geologi serta Fisika ataupun Geografi serta Fisika?
Ilmu geofisika tidaklah ilmu yang baru, sudah banyak dicoba bermacam riset di luar negara yang berkaitan dengan ilmu geofisika Konsultan Geologi
Namun di Indonesia program riset geofisika tidak sangat popular di golongan warga awam, masih kalah pamor dibanding ilmu manajemen, akuntansi, keuangan, bisnis maupun ilmu yang lain yang digandrungi warga Indonesia. Namun buat golongan periset kebumian, bidang ilmu geofisika merupakan salah satu yang pantas diperhitungkan. Kedudukannya untuk Indonesia sangatlah berarti, selaku contoh di bidang mitigasi terdapat institusi BMKG, PVMBG ataupun ESDM di mana geofisika berkontribusi.
Untuk orang awam terkadang masih bimbang penjabaran ilmu geofisika. Apakah terdapat kaitannya dengan geologi, geografi ataupun fisika? Sejatinya yang dipelajari dalam program riset geofisika nyaris beririsan dengan ketiganya, namun bidang ilmu geofisika lebih terfokus pada geologi serta fisika. Ketiganya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Perbandingan menonjol antara geologi serta geofisika merupakan tipe informasinya. Di mana geologi menekuni Bumi dengan pengamatan langsung di permukaan Bumi semacam tipe batuan, struktur, komposisi serta yang yang lain sebaliknya geofisika memakai informasi yang tidak betul- betul dapat diamati di permukaan Bumi( Santoso, D., 2002).
Bidang ilmu geofisika mempunyai tata cara buat menekuni Bumi yang bisa dibedakan jadi tata cara seismik serta tata cara non- seismik. Tata cara seismik terdiri dari seismik refleksi serta seismik refraksi. Sebaliknya tata cara non- seismik lebih bermacam- macam misalnya tata cara gravitasi, tata cara magnetik, tata cara magnetotellurik, tata cara auto- magnetotellurik, tata cara very low frequency serta lain sebagainya di mana tiap tata cara mempraktikkan prinsip- prinsip fisika baik dalam teori, akusisi ataupun pengolahan informasinya.
Geofisika: Out Of The Box
Sejatinya bidang ilmu geofisika mencakup bidang yang sangat luas. Tidak terbatas cuma eksplorasi, mitigasi ataupun area saja. Dilansir dari Shendi( 2007) bidang geofisika yang menekuni permukaan sampai inti Bumi diucap selaku solid geophysics. Dimana solid geophysics sendiri masih bisa dipecah jadi sebagian bagian ialah:
Global Geophysics/ Pure Geophysics
Global geophysics menekuni hal- hal yang lebih bertabiat substansial dari planet Bumi. Lingkup yang dipelajari ialah mantel bagian atas semacam tektonik lempeng, aliran panas di dalam Bumi ataupun paleomagnetism( Shendi, 2007).
Applied Geophysics
Sebaliknya, applied geophysics lebih digunakan buat pelaksanaan ilmu geofisika dalam kehidupan. Bidang ini menekuni Bumi memakai ilmu geofisika pada lingkup kerak Bumi sampai dekat dengan permukaan buat kepentingan murah. Misalnya dalam aktivitas eksplorasi minyak serta gas Bumi ataupun tambang( Shendi, 2007).
Tidak hanya 2 sub besar dari solid geophysics, bidang ilmu geofisika pula menekuni tenteng hydro- geophysics ataupun pelaksanaan ilmu geofisika buat investigasi sumber air dasar permukaan, mining geophysics buat bidang eksplorasi mineral, engineering, exploration and environment geophysics, glacio- geophysics ataupun archaeo geophysics yang menekuni bidang arkeologi( Shendi, 2007).
Selaku contohnya bidang ilmu geofisika dalam lingkup arkeologi ialah penggunaannya buat menciptakan candi- candi di dasar permukaan. Indonesia yang diketahui dengan negri seribu candi mempunyai banyak candi yang masih terkubur di dalam tanah, komposisi batuan pembuat candi yang berbeda dengan endapan sedimen di sekitarnya dapat jadi sasaran riset geofisika.
